Sekuat
tenaga.... kau berjuang dan bertahan. Tak bosan-bosannya kau mengeja harap dan
doa, demi kebersamaan kita berdua.
Ego membuat
tujuan hidupmu berjalan di tempat. Kesabaranmu yang tak habis-habis itu
membuatku terisak. Hentikan. Berhentilah melakukannya. Berhentilah menatapku
penuh sayang. Lihat luka dan lelah di tubuhmu—buat apa berperang kalau tahu
akhirnya akan kalah?
Mungkin
memang harus begini jadinya. Mungkin memang tak seharusnya kita bersama. Dunia
menyumpahi bahagia kita—tak bisakah kau melihatnya sebagai pertanda?
Kumohon,
duduklah di sini sejenak. Lihatlah aku dan semua yang terjadi di sekelilingmu.
Apa kau tak lelah? Kenapa kau masih menolak untuk berkata pisah?
No comments:
Post a Comment